Partisipasi Penyuluh Perikanan Memperingati Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-10 Provinsi Lampung - Dewan Pimpinan Daerah IPKANI Lampung | Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia Provinsi Lampung

Dewan Pimpinan Daerah IPKANI Lampung | Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia Provinsi Lampung

Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (DPD IPKANI) Provinsi Lampung

Breaking

Sabtu, 09 Desember 2023

Partisipasi Penyuluh Perikanan Memperingati Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-10 Provinsi Lampung


 Jumat (8/12/23) bertempat di TPI Kuala Penet, Labuhan Maringgai, Lampung Timur peringatan Hari Ikan Nasional ke-10 dihadiri Gubernur Lampung, Anggota Komisi IX DPR-RI, Dirjen PDSPKP (diwakili), Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Wakil Bupati Lampung Timur, seluruh steakholder perikanan se-provinsi Lampung dan seribuan masyarakat nelayan/pengolah/pembudidaya Lampung Timur.

Selaku Ketua Panitia, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung menyampaikan tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah pertama meningkatkan koherensi dalam program peningkatan konsumsi ikan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan gizi nasional, kedua meningkatkan citra produk kelautan dan perikanan khususnya produk UMKM, ketiga mempromosikan hasil-hasil kelautan dan perikanan domestik kepada masyarakat, keempat meningkatkan semangat bahari dan kemaritiman bagi generasi muda di provinsi Lampung.

Selaku tuan rumah, Wakil Bupati Lampung Timur menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Lampung atas bantuan pembangunan jalan dari Labuhan Maringgai sampai Margasari, serta bantuan-bantuan lainnya untuk para nelayan, pengolah dan pembudidaya ikan di Lampung Timur.  Harapan para nelayan Kuala Penet kepada bapak Gubernur adalah kegiatan pengerukan sungai jalur keluar masuknya perahu nelayan karena saat ini telah mengalami pendangkalan sehingga mengganggu aktivitas bongkar muat ikan dan logistik para nelayan.

Mewakili Dirjen PDSPKP KKP, Ines Rahmania menyampaikan bahwa Harkannas tahun ini memiliki tema 'Ikan untuk Generasi Emas', untuk generasi emas tahun 2045 ini merupakan momentum sejarah Indonesia yang akan berusia 1 abad dengan bonus demografi 70% usia produktif, hal ini tentu harus kita persiapkan bersama dengan baik untuk membentuk Indonesia dengan generasi yang unggul, berkarakter dan berkopetensi serta memiliki produktivitas yang tinggi.  Hal ini tentu tidak lepas dari peran asupan gizi yang cukup bagi masyarakat Indonesia saat ini dan generasi yang akan datang.  Ikan dengan segala manfaatnya merupakan sumber pangan yang akan menjadi andalan kita ke depan, mengingat lebih dari 70% wilayah Indonesia adalah perairan maka Laut adalah Masa Depan Indonesia.


Terkait dengan kebijakan Ekonomi Biru, KKP mengambil kebijakan untuk mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.  Implementasinya adalah perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan, pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau kecil serta penanganan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.


Berdasarkan RJMN 2020-2024, ikan dinyatakan sebagai salah satu sumber pangan domestik yang ketersediaannya menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam mencapai keamanan pangan dan gizi, ini sangat relevan dengan hari ikan nasional karena makna ikan untuk generasi emas harus kita refleksikan dengan program ekonomi biru, terutama di dalam rangka menjaga keberlanjutan untuk generasi berikutnya.  Ekonomi biru tidak hanya melihat potensi lautan sebagai komoditas ekonomi tetapi juga menekankan kepada menjaga kelestarian ekosistem laut.


Untuk mendukung kebijakan hilirisasi dan pengurangan angka stunting, serta implementasi ekonomi biru melalui pengolahan hasil perikanan ‘zero waste’, maka berdasarkan upaya diversifikasi produk perikanan perlu terus kita lakukan dan tren inovasi produk perikanan saat ini akan lebih disukai masyarakat untuk bisa memenuhi asas food security, safety, healthy, ready to cook dan ready to save, sebagai contoh penerapan teknologi hidrolisa ikan atau modifikasi protein di dalam olahan kudapan seperti biscuit dan cookies. Dengan demikian asupan protein masyarakat akan meningkat, anak-anak menjadi semakin sehat, kuat dan cerdas.


Gubernur Lampung dalam sambutannya menyampaikan pentingnya makan ikan, sebagai contoh ikan kembung, Ikan ini kaya akan Omega 3 dan Vitamin D. Begitu juga ikan tuna mengandung zat besi, vitamin B12 dan juga tinggi Omega 3.  Selain rasanya enak, ikan juga memiliki kandungan gizi yang baik untuk daya tahan tubuh hingga meningkatkan kecerdasan otak anak sehingga dengan makan ikan, anak-anak kita akan menjadi cerdas.  Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Gubernur mengajak seluruh masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.


Penyuluh Perikanan melakukan aksi nyata melakukan promosi produk-produk hasil perikanan UMKM melalui stand-stand pameran serta membeli produk-produk UMKM.  Aksi lainnya, Penyuluh beserta staf dinas Perikanan dan Peternakan Lampung Timur mengunjungi salah satu Rumah Makan Pindang Baung di Bandar Sribawono (RM Manap OKI 2) sebagai apresiasi pelestarian masakan tradisional yang terkenal di Lampung Timur.  Dengan membeli hasil olahan perikanan tersebut diharapkan roda perekonomian di kalangan UMKM dan masyarakat menengah ke bawah dapat berputar dan berjalan lebih baik pasca pandemi covid-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar