Masyarakat Kabupaten Mesuji berkumpul di Lapangan Desa untuk merayakan dan menjalankan Melebung. Tradisi ini diadakan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip keberlanjutan yang ditekankan oleh Tujuan Ekonomi Biru yang digalakkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kegiatan ini tidak hanya mengusung nilai budaya, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Salah satu aspek penting dari Melebung adalah bahwa kegiatan ini terjadi selama musim kemarau, ketika sungai Mesuji dan rawa-rawa di sekitar desa mulai mengering. Pada saat inilah ikan-ikan berkumpul di genangan air yang tersisa, menjadi lebih mudah bagi Nelayan dan masyarakat untuk menangkap ikan dengan tangan mereka. Dalam konteks inilah Melebung menjadi sebuah kegiatan yang ramah lingkungan karena tidak melibatkan alat tangkap modern yang dapat merusak ekosistem perairan.
Melebung juga menjadi platform edukasi lingkungan, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendalami pengetahuan tentang perilaku ikan dan ekosistem perairan. Generasi muda diajarkan tentang kesadaran masyarakat terhadap ekosistem yang sehat dan bagaimana pelestarian lingkungan mendukung keberlanjutan sumber daya perikanan.
Dalam konteks globalisasi dan teknologi modern dalam sektor perikanan, Melebung dianggap sebagai "oasis" yang mengingatkan masyarakat akan pentingnya tetap terhubung dengan tradisi lokal yang berkelanjutan. Dengan melibatkan ratusan orang dari berbagai sektor dan usia, acara ini bukan hanya merayakan tradisi, tetapi juga menyampaikan dampak positifnya terhadap lingkungan.
Melalui Melebung, Kabupaten Mesuji menunjukkan bagaimana masyarakat dapat merayakan warisan budaya mereka sambil memperhatikan nilai-nilai keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Setiap langkah dalam melestarikan tradisi ini merupakan kontribusi kecil tetapi bermakna terhadap upaya menjaga keberlanjutan ekosistem perairan dan mencapai visi ekonomi biru yang berkelanjutan. (BIMA/HDS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar